BERGERAK CEPAT, BSIP JATIM GELAR SEMINAR RENCANA KERJA
Malang, 15 Juli 2024 - Menindaklanjuti pembukaan blokir anggaran kegiatan teknis BSIP Jawa Timur melaksanakan kegiatan Seminar Rencana Kerja Kegiatan Teknis TA 2024. Bertempat di Ruang Rapat Kepala Balai, kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Kepala BSIP Jawa Timur, Dr. Atekan, SP, M.Si dan Ka. Subag Tata Usaha (Putu Bagus Daroini, SP, M.Si), Ketua Tim Kerja Diseminasi Standar Instrumen Pertanian (Rika Asnita, SP, M.Sc), Perwakilan Tim Kerja PE (Ratih Sandrakirana, SP, M.Sc), dan Penanggungjawab beserta Tim Kegiatan Teknis TA 2024.
Kegiatan secara resmi dibuka oleh Kepala BSIP Jawa Timur, Dr. Atekan, SP, M.Si. Dalam sambutannya beliau menegaskan pentingnya kegiatan ini untuk memaksimalkan pencapaian target yang telah ditetapkan. "Saya ucapkan tetimakasih kepada penjab beserta tim kegiatan yang telah bekerja cepat untuk mengatasi keterbatasan waktu, dikarenakan sebelumnya kegiatan teknis masih di blokir dan baru bisa kita laksanakan di pertengahan tahun. Mohon nanti segenap penjab dan tim bisa merencanakan kegiatan ini dengan baik. Sengaja kita lakukan seminar rencana kerja ini untuk membangun persepsi yang sama antara penjab, tim termasuk dengan teman-teman di lapangan sehingga waktu yang singkat ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya dan output dapat terealisasi". Lebih lanjut beliau menyampaikan bahwa sebagaimana arahan Kepala BSIP Kementan dan Kepala BBPSIP, diharapkan kegiatan teknis yang dilaksanakan dapat mendukung langsung program strategis Kementerian Pertanian, dimana saat ini berfokus pada kegiatan Pertambahan Areal Tanam (PAT).
Dengan dimoderatori Ratih Sandrakirana, SP, M.Sc dilaksanakan pemaparan rencana kerja kegiatan teknis oleh masing-masing penanggungjawab kegiatan yaitu : 1) Identifikasi Standar Instrumen Pertanian Spesifik Lokasi Tanaman Pangan Komoditas Padi oleh Abu Bakar, S.Pt, MM, 2) Pendampingan Pengujian Penerapan Standar Instrumen Pertanian oleh Lailatul Isnaini, S.TP, M.TP, 3) Perbenihan Padi 26 Ton SS oleh Ali Ari Widodo, SP, MP. Setidaknya terdapat 3 output besar yang akan dicapai melalui pelaksanaan kegiatan tersebut. Pertama adalah penyusunan dokumen Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) yang diharapkan dapat menjadi acuan bagi seluruh pemangku kepentingan dalam meningkatkan mutu produk pertanian khususnya padi. Kedua adalah pendampingan intensif akan diberikan kepada lembaga yang berkomitmen menerapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk memastikan standar tersebut dapat diimplementasikan dengan baik. Ketiga adalah produksi benih padi kelas SS sebanyak 26 ton yang diharapkan dapat mendukung program peningkatan produktivitas padi, khususnya dalam upaya Pertambahan Areal Tanam.